Profil Desa Karangturi
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangturi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Karangturi di Kecamatan Sumbang, Banyumas, merupakan pusat agraris dan pendidikan yang dinamis. Dikenal dengan produksi gula kelapa dan UMKM yang berkembang, desa ini mengintegrasikan potensi ekonomi lokal dengan pembangunan infrastruktur dan sumber
-
Pusat Ekonomi Agraris
Desa Karangturi menjadi sentra utama pertanian, khususnya sebagai penghasil gula kelapa terkemuka di wilayahnya, yang menopang perekonomian mayoritas penduduknya.
-
Sentra Pendidikan dan Keagamaan
Kehadiran berbagai lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMP/MTs menjadikan Desa Karangturi sebagai pusat pendidikan penting di Kecamatan Sumbang, yang didukung oleh kehidupan keagamaan yang aktif.
-
Pengembangan Infrastruktur Terpadu
Pemerintah desa secara aktif memprioritaskan pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, drainase, dan fasilitas umum untuk meningkatkan konektivitas, mencegah bencana, dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Berada di wilayah administratif Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Karangturi menjelma sebagai sebuah kawasan yang memadukan dengan serasi antara kekuatan agraris, pusat pendidikan yang vital dan semangat kewirausahaan lokal. Sebagai desa yang hidup dari kesuburan tanah lereng Gunung Slamet, Karangturi tidak hanya menjadi lumbung pangan, tetapi juga pusat produksi gula kelapa yang menjadi tulang punggung ekonomi bagi ribuan warganya. Dengan luas wilayah 150,58 hektare, desa ini menjadi tempat tinggal bagi 5.989 jiwa yang tersebar di 5 dusun, menjadikannya salah satu desa dengan populasi terpadat dan aktivitas ekonomi paling dinamis di sekitarnya.
Terletak pada titik koordinat geografis yang strategis, Desa Karangturi berbatasan langsung dengan Desa Karangcegak di sebelah utara, Desa Silado dan Kawungcarang di sebelah timur, serta Desa Tambaksogra di sebelah selatan. Sementara di sisi barat, wilayahnya bersinggungan dengan aliran Sungai Pelus yang menjadi batas alam dengan Kecamatan Baturraden. Kepadatan penduduknya yang mencapai sekitar 3.977 jiwa per kilometer persegi menggambarkan denyut kehidupan yang tinggi. Aktivitas warga yang didukung oleh infrastruktur memadai dan layanan pemerintahan desa yang responsif menjadikan Karangturi sebagai episentrum kegiatan sosial dan ekonomi. Kode pos yang berlaku untuk desa ini yaitu 53183.
Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Pemerintahan Desa Karangturi, di bawah kepemimpinan Kepala Desa, bergerak dengan visi pembangunan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola yang baik dan pembangunan infrastruktur yang merata. Didukung oleh jajaran perangkat desa yang kompeten—mulai dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), hingga kepala seksi (kasi)—pemerintah desa secara aktif menjalankan berbagai program prioritas. Struktur pemerintahannya membawahi 5 Kepala Dusun (Kadus) yang mengelola 10 Rukun Warga (RW) dan 52 Rukun Tetangga (RT), memastikan bahwa setiap kebijakan dan program dapat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di tingkat paling bawah.
Salah satu fokus utama pembangunan dalam beberapa tahun terakhir ialah infrastruktur fisik. Pemerintah desa secara konsisten mengalokasikan anggaran, termasuk Dana Desa, untuk proyek-proyek vital seperti pembangunan jalan lingkungan, drainase, dan talud. Proyek pembangunan talud di wilayah RT 01 RW 01 dan pengaspalan jalan di Grumbul Brobahan merupakan contoh nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mitigasi risiko bencana seperti tanah longsor. "Pembangunan infrastruktur dasar ini merupakan kunci untuk membuka akses ekonomi warga serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan lingkungan," demikian pernyataan yang kerap disampaikan dalam musyawarah desa. Transparansi pengelolaan anggaran juga menjadi prioritas, diwujudkan melalui pemasangan papan informasi publik mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Gula Kelapa sebagai Nadi Ekonomi Utama
Perekonomian Desa Karangturi berakar kuat pada sektor pertanian dan perkebunan, dengan gula kelapa sebagai komoditas unggulan yang paling dominan. Hampir di setiap sudut desa, dapat ditemui aktivitas para penderes nira kelapa di pagi hari dan proses pengolahan tradisional menjadi gula cetak di dapur-dapur warga. Industri rumahan ini bukan hanya sekadar mata pencaharian, tetapi juga warisan keahlian yang diturunkan dari generasi ke generasi. Produk gula kelapa dari Karangturi telah dikenal luas memiliki kualitas baik dan dipasarkan ke berbagai kota besar di Jawa.
Selain gula kelapa, sektor pertanian juga didukung oleh persawahan yang menghasilkan padi serta berbagai jenis tanaman palawija. Namun tantangan modern seperti perubahan iklim dan regenerasi petani menjadi isu yang terus dihadapi. Menjawab hal ini, pemerintah desa bersama dengan kelompok tani setempat berupaya mencari solusi melalui penyuluhan, pengenalan bibit unggul, dan optimalisasi sistem irigasi.
Di luar sektor agraris, semangat kewirausahaan juga tumbuh melalui berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbagai jenis usaha, mulai dari warung kuliner, toko kelontong, hingga jasa, turut menyemarakkan lanskap ekonomi desa. Pertumbuhan UMKM ini berperan penting dalam menyerap tenaga kerja lokal dan memberikan alternatif pendapatan bagi warga, sekaligus menunjukkan adaptabilitas masyarakat Karangturi terhadap peluang ekonomi baru.
Pusat Pendidikan dan Kehidupan Sosial Keagamaan
Desa Karangturi memegang peranan krusial sebagai pusat pendidikan di Kecamatan Sumbang. Keberadaan lembaga pendidikan yang lengkap, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), hingga jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), menjadikannya rujukan bagi desa-desa di sekitarnya. Di desa ini berdiri beberapa sekolah dasar negeri serta SMP Negeri 2 Sumbang, yang menjadi pusat kegiatan akademis dan non-akademis bagi ratusan siswa.
Kehidupan sosial dan keagamaan di Desa Karangturi berjalan dengan harmonis dan semarak. Mayoritas penduduknya yang beragama Islam menjadikan masjid dan musala sebagai pusat kegiatan ibadah dan sosial. Kegiatan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan aktivitas remaja masjid menjadi pemandangan umum yang mempererat tali silaturahmi antarwarga. Organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan seperti Karang Taruna juga aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni, hingga bakti sosial, memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi dan berkontribusi bagi kemajuan desanya.
Sejarah dan Asal-usul Nama Karangturi
Seperti banyak desa di Jawa, nama Karangturi juga diyakini memiliki akar sejarah dan makna filosofis. Nama "Karangturi" berasal dari dua kata: karang dan turi. Dalam konteks pedesaan Jawa, karang sering merujuk pada "pekarangan" atau sebidang tanah tempat tinggal. Sementara turi merupakan nama sejenis pohon (Sesbania grandiflora) yang bunganya dapat dikonsumsi sebagai sayuran dan memiliki makna simbolis dalam budaya Jawa, sering diartikan sebagai piwulang luhur (ajaran atau nasihat yang baik).
Menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, nama ini diberikan oleh para pendahulu desa dengan harapan agar wilayah ini menjadi tempat tinggal yang warganya senantiasa memegang teguh nasihat dan ajaran kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah desa ini tidak terlepas dari babad pembukaan lahan di lereng Gunung Slamet yang subur, di mana para pemukim awal memilih lokasi ini karena potensi pertaniannya yang besar dan ketersediaan sumber air yang melimpah dari Sungai Pelus. Warisan historis ini membentuk karakter masyarakatnya yang pekerja keras, religius, dan komunal.
Menyongsong Masa Depan yang Lebih Cerah
Desa Karangturi, Kecamatan Sumbang, adalah cerminan dari sebuah desa yang berhasil memadukan potensi alam dengan pengembangan sumber daya manusia. Dengan pilar ekonomi yang kuat pada industri gula kelapa, peran vital sebagai pusat pendidikan, serta pemerintahan yang berorientasi pada pembangunan, Karangturi berada di jalur yang tepat untuk terus maju. Tantangan di masa depan akan berkisar pada modernisasi sektor pertanian, peningkatan daya saing produk UMKM, serta penyiapan generasi muda terdidik untuk menghadapi zaman. Dengan semangat gotong royong dan kepemimpinan yang visioner, Desa Karangturi memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga unggul dalam kualitas hidup dan sumber daya manusianya di Kabupaten Banyumas.